Jari-jari lentik seorang pianis menari diatas benda hitam dan putih tanpa halangan. Setiap sentuhan yang diberikan olehnya memberikan ketenangan hati. Rangkaian melodi yang dibawakannya menceritakan tentang seorang gadis kecil yang sedang menangis di tengah derasnya hujan. Juga disertai oleh angin yang seolah tak mengerti apa yang sedang dialami oleh gadis kecil itu. Aku ikut hanyut dalam rangkaian melodi yang dibawakan pianis itu. Aku berjalan di tengah hujan deras itu sambil menangis memikirkan hidup yang terlalu rumit untuk dijalankan ini. Aku sedang kabur dari semua masalahku, aku kabur dari rumah. Lalu aku bertemu gadis kecil itu. Gadis kecil itu sangat polos, tak berdosa. Di wajahnya terpajang senyuman yang terlihat tulus dari dalam hati. Dia menyapaku dan bertanya : “Bukan karena sedang hujan, aku tak bisa melihat kau sedang menangis.” Aku tercengang dan bertanya:”Darimana kau tau?.” “Aku melihat saja dari wajahmu yang agak pucat. Jalani saja hidup ini apa adanya,Kak. Jangan takut melihat masa depan dan jangan lari dari masalahmu. Hadapilah masalahmu itu! Kelak kakak akan bangkit dan belajar dari kesalahan kakak”. Aku menutup mataku dan menangis lebih kencang.
Saat aku membuka mataku lagi, sosok gadis kecil itu sudah lenyap dari penglihatanku. Dan suara tepuk tangan para penggemar pianis itu terdengar begitu ramai. Aku baru sadar kalau aku terlalu menghayati lagu itu, walau lagu itu hanya dibawakan kurang dari 5 menit. Lagu itu berjudul “A little Reflection”. Lagu ini merupakan penutup dari konser ini. Rangkaian melodi yang begitu sederhana, bisa ia ciptakan menjadi sesuatu yang luar biasa. Rasa kagum ku terhadapnya membuat aku ingin belajar untuk bermain piano.
Seminggu setelah konser itu berlangsung, aku langsung mendaftarkan diriku ke salah satu sekolah musik di Jakarta, Relasi. Dan dalam 8 bulan kedepan, aku sudah bisa untuk mengikuti konser. Aku menciptakan sebuah lagu yang berjudul, A Girl With A Million Dream To Reach. Dimana lagu itu menceritakan seorang gadis kecil yang miskin, tapi memiliki berjuta-juta impian. Dan karena kerja kerasnya, mimpinya satu persatu bisa terpenuhi.
thanks God, akhirnya dengan cerpen ini, aku dapet Best Of The Night dari Writing Session :)
feel free to comment.
@larissayuanita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wah.. mantap...
ReplyDeleteselamat yah BOTN....
true story nih???
terimakasih kak :)
ReplyDeleteini bukan pure true story, tapi ada bagian2 yang true story :)